Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TITIK YANG TERPISAH



Senja yang perlahan kewajah bumi yang lelah. Gaung langit keemasan menyusut di sewla-sela ujung gulungan kapas kelabu yang diam menggantung, bertasbih dalam kebisuan angin. Riuh kepak elang mencuri rindu di ranting cemara. Ilalang dan dedaunan rumput tertunduk memuji tuhannya. Aku di sebuah gedung pencakar langit yang terbuka menganga menjadi kecil menyaksikan wajah semesta.

Dari bawah gedung ini sayup-sayup aku mendengar teriakan histeris. Selang beberapa lama kemudian pun disertai gemuruh orang-orang berhamburan sambil berteiak panik. Secara bersamaan kontan aku terjerembab mendengar itu. Ada apa dengan mereka di bawah sana? Tanyaku dalam hati.

Kupalingkan pandanganku ketepi keemasan langit yang mulai redup. Di satu titik cahaya yang terpisah, aku melihat wajah seorang teman yang murung. Matanya berkaca, sudah bibirnya kaku sekaku pusara yang binging. Kedua alisnya berkerut, seperti tak Nampak kecerian ia memandangiku, lalu ia pun perlahan redup.

          Ada apa ia menemuiku dengan wajah semisal nisan itu? Tanyaku dalam hati.Aku berdiri , menjulurkan kedua tangankukelangit. Mencoba menggapai dengan kedua kaki yang menyinjik aku ingin merobek langit sedikit saja, dan aku akan menarik seseorang yang ada di baliknya, entah ia seorang nabi , malaikat , atau pun jin.Aku akan adukan kesaksianku padanya gumanku dalam hati sambil terus mencoba meraih gaung langit.

          Keringatku keluar dari pori- pori kulit di sekujur tubuhku. Aku merasakan dingin. Dingin sekali. Sesekali bila terdengar kicau burung- burung yang melintas kudengar mereka bertasbih memuji penciptanya dan mereka terus berlalu, terbang sambil bertasbih satu sama lainya. Ini sebuah keajaiban bagiku. Mendengar mereka bertasbih. Padahal mereka hanyalah hewan, ddaun- daunan ,gulungan kapas raksasa yang mengantung kaku. Tapi mereka toh pada ber tasbih.

           Aku tiba- tiba teringat nasehat kiyai. Kala itu aku berada di barisan paling belakang.   Sedangkan itu pun aku tak sengaja ikut, lantaran aku hanya mengisi waktu kosong untuk menunggu maya si pujaan hatiku. Kiayai itu berkata “ Tuhan menurunkan Al kitabNya, di dalam ada petunjuk bagi orang-orang yang mau berfikir. “ tidaklah Allah SWT menciptakan jin dan manusia semata hanya untuk menyembahKu”. Seusai kajian, kuberanikan kan diri untuk menanyakan maksud ayat tadi kepada sang kiyai. Namun ia hanya berkata “Bersyukurlah..!”.

                Angin senja menampar wajahku, bayangan kiyaipun hilang. Langit di atas kepalaku belum juga bisa kuraih. Seluruh kekuatanku sudah kukerahkan, namun sia-sia saja. Sejenak aku kembali duduk.menatap ke atas langit. Aku membayangkan diriku berada di atas sana….jauh di atas sana.lalu menatap ke bawah melihat jasadku duduk terdiam dengan tengadah kaku.”betapa kecilnya aku, kecil…semakin kecil dan mengecil…” sekecil titik hitam yang terkurung di tengah jutaan bahkan puluhan juta bangunan dan hamparan kehidupan bising dunia.”astagaaa….sebegitu kecilnya aku?”bisikku dalam hati. Sekejap kemudian ruhku jatuh kembali kejasadku, lalu diam-diam aku menangis terseduh.

                Senja merambat perlahan kewajah bumi yang rentah. Gaung wajah langit berubah jadi kelam. Wajah matahari tenggelam di tepi sana. Aku berdiri mencari bekas-bekasnya.namun tak kutemui sisa cahayanya lagi.aku perlahan ke tepi bangunan, kulihat jauh ke bawah, sesosok tubuh yang persis adalah tubuhku sendiri, jelas terlihat telanjang di halaman kantor gedung pencakar langit yang kupijak ini.sosok tubuhku itu tengah dikerubuti orang-orang.

 

 

70 komentar untuk "TITIK YANG TERPISAH"

  1. ASMAUL HUSNA X2
    Senja yang perlahan kewajah bumi yang lelah. Gaung langit keemasan menyusut di sewla-sela ujung gulungan kapas kelabu yang diam menggantung, bertasbih dalam kebisuan angin. Riuh kepak elang mencuri rindu di ranting cemara. Ilalang dan dedaunan rumput tertunduk memuji tuhannya. Aku di sebuah gedung pencakar langit yang terbuka menganga menjadi kecil menyaksikan wajah semesta.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. lananuril X. 5
    menurut pemahaman saya, cerita ini menceritakan tentang seorang anak yang di ajarkan untuk selalu memuji kepada allah SWT. di ajarkan untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada dan menyadari bahwa dirinya itu adalah seseorang yang di ciptakan setara dengan yang lain

    BalasHapus
  4. Nur Aisyah Putri (X.5)

    menurut saya,cerita tersebut menceritakan seseorang yang merenungi hidupnya saat senja di atas gedung pencakar langit. Ia menyadari betapa kecil dan lemahnya manusia di hadapan Tuhan dan alam semesta, serta teringat akan nasihat tentang makna kehidupan dan ibadah kepada Tuhan.

    BalasHapus
  5. NAMA:GIANG
    KELAS:X.5

    2. Tuliskan menurut pemahaman anda setelah membaca bacaan di atas. Apa hal yang diceritakan bacaan di atas?( Jawaban nomor 2 langsung dikerja pada kolom komentar.

    JAWABAN:
    Bacaan dari Cerita Titik yang Terpisah menggambarkan perasaan seseorang yang sedang merenung tentang kehidupannya. Ia merasa terpisah dari Tuhan dan alam, lalu mencoba mencari makna dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Cerpen ini mengajarkan tentang kesadaran diri, kerendahan hati, dan keagungan ciptaan Tuhang)?

    BalasHapus
  6. ANDI FALIH ZAHID ISHAK
    X. 5
    menurut pemahaman saya:

    Cerita ini menggambarkan momen refleksi mendalam seorang tokoh setelah melihat dirinya dalam situasi yang sangat sulit (tubuh telanjang dikerubuti orang). Ia mengalami semacam pengalaman spiritual atau kesadaran diri, yang membuatnya merenungkan tentang makna hidup, kebesaran Tuhan, dan betapa kecil dirinya di hadapan alam semesta. Nasehat kiyai dan penglihatan tentang dirinya dari atas langit semakin memperkuat perasaan tersebut, hingga akhirnya ia menangis karena menyadari betapa kecil dan tidak berdayanya dirinya.

    BalasHapus
  7. Fajar
    X.5
    Tuliskan menurut pemahaman anda setelah membaca bacaan di atas. Apa hal yang diceritakan bacaan di atas?

    Jawab:
    Bacaan ini menceritakan tentang kesadaran seorang manusia terhadap kekuasaan Tuhan. Saat ia melihat tubuhnya sendiri tergeletak, ia tersadar bahwa segala sesuatu di dunia hanyalah titipan.

    BalasHapus
  8. Nama : Riski Kurniawan
    Kelas : X.5

    2. Tuliskan menurut pemahaman anda setelah membaca bacaan di atas. Apa hal yang diceritakan bacaan di atas?

    Menurut pemahaman saya, bacaan di atas menceritakan tentang seorang tokoh yang sedang merenungkan makna hidupnya. Ia teringat nasihat seorang kiai bahwa manusia diciptakan untuk bersyukur dan beribadah kepada Allah. Tokoh tersebut merasa dirinya kecil dan tidak berarti di tengah luasnya semesta. Ia mencoba mencari jawaban dengan memandang langit dan alam sekitar. Namun pada akhirnya ia menyadari bahwa dirinya telah jatuh dari gedung tinggi dan ruhnya terpisah dari jasadnya. Orang-orang panik di bawah karena melihat tubuhnya tergeletak. Cerita ini mengandung pesan agar manusia selalu ingat kepada Tuhan dan mensyukuri hidup karena hidup sangat berharga dan setiap saat bisa berakhir.

    BalasHapus
  9. andi nadya kamal putri
    x.5

    menurut saya,cerita tersebut menceritakan seseorang yang merenungi hidupnya saat senja. Ia menyadari betapa kecil dan lemahnya manusia di hadapan Tuhan dan alam semesta, serta teringat akan nasihat tentang makna kehidupan dan ibadah kepada Tuhan,dan menyadari dirinya bawha ia adalah ciptaan tuhan

    BalasHapus
  10. X.5
    Tuliskan menurut pemahaman Anda setelah membaca bacaan di atas.Apa hal yang diceritakan pada bacaan di atas ??
    Bacaan ini menceritakan tentang seorang tokoh yang sedang merenungi kehidupan di saat senja dari atas gedung pencakar langit.ia memandang langit, awan, dan alam sekitar yang seolah-olah ikut bertasbih memuji kebesaran Tuhan. Dari pengamatan itu,tokoh merasa dirinya sangat kecil dan tak berdaya di hadapan sang pencipta tokoh kemudian teringat nasihat seorang kyai bahwa manusia dan jin diciptakan untuk menyembah Allah. Ia pun semakin sadar akan makna hidup dan kebesaran Tuhan.
    Pada akhirnya, ia melihat tubuhnya sendiri di bawah gedung, memandang bahwa ia telah meninggal dunia. Cerita ini mengajarkan bahwa hidup di dunia hanyalah sementara dan manusia harus selalu bersyukur serta mengingat tuhan.

    BalasHapus
  11. Kelas: X. 5
    . Pemahaman atau Isi Cerita (Makna Cerpen)

    Menurut saya cerita tersebut menceritakan seorang tokoh yang berada di puncak gedung tinggi pada waktu senja. Ia merenungkan hidupnya, merasakan keterasingan dan kekecilannya di hadapan alam serta Tuhan.

    BalasHapus
  12. Nama : Desi Puspitasari
    Kelas : X.5

    Menurut pemahaman saya, Cerita ini menggambarkan perenungan eksistensial manusia di hadapan Tuhan dan semesta.
    Tema utamanya adalah keterbatasan manusia, pencarian makna hidup, dan kesadaran spiritual menjelang kematian.
    Tokoh “aku” digambarkan sebagai seseorang yang akhirnya “absen” dari dunia (meninggal), namun menemukan kesadaran tentang kecilnya diri dan kebesaran Sang Pencipta.
    Senja dan langit menjadi simbol batas antara kehidupan dan kematian, serta transisi menuju alam lain.

    BalasHapus
  13. Nama : Sri Winanda
    Kelas : X.5

    Menurut saya, cerita di atas menggambarkan pengalaman spiritual dan refleksi diri seseorang saat senja. Tokoh utama merasa kecil dan tidak berdaya di hadapan semesta yang luas. Ia merenungkan tentang keberadaan dirinya, mengingat nasehat seorang kiai, dan merasakan keajaiban alam. Pada akhirnya, ia melihat tubuhnya sendiri di bawah gedung, yang bisa diinterpretasikan sebagai kesadaran akan kefanaan dan betapa kecilnya manusia di hadapan Sang Pencipta.

    BalasHapus
  14. nama : risdayanti
    kls : x. 5
    jawaban nomor 2 : Menurut saya, bacaan “Titik yang Terpisah” menceritakan tentang seseorang yang merenungi keindahan senja dan menyadari betapa kecil dirinya di hadapan Tuhan, sehingga ia belajar untuk bersyukur dan memahami makna hidup.

    BalasHapus
  15. NAMA: MUH IMAN
    KELAS: X.5

    Menurut pemahaman saya,Bacaan tersebut menceritakan seorang tokoh yang sedang merenung di atas gedung pencakar langit saat senja. Ia menyaksikan keindahan alam, lalu merenungi kebesaran Tuhan dan betapa kecilnya dirinya dibandingkan semesta. Tokoh itu juga teringat nasihat seorang kiyai tentang tujuan hidup manusia untuk menyembah Tuhan. Cerita ini menggambarkan perjalanan batin seseorang yang tersentuh oleh kebesaran ciptaan Tuhan dan menyadari kelemahan dirinya sebagai manusia.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. nama: nesa aulia putri

    Menurut pemahaman saya ,cerita ini adalah sebuah kontemplasi mendalam tentang hidup dan kematian, yang dipicu oleh peristiwa misterius di bawah sebuah gedung pencakar langit.
    ​Tokoh utama berada di tempat yang tinggi saat senja, mengamati alam yang terasa damai dan spiritual (bahkan benda mati pun seolah memuji Tuhan). Kontras dengan kedamaian itu, ia mendengar teriakan histeris dan kepanikan dari bawah, yang membuatnya terkejut.
    ​Saat ia termenung, muncul penampakan wajah seorang teman yang murung dan sedih (sekaku nisan), seolah memberikan peringatan atau pesan perpisahan.
    ​Kondisi ini mendorong tokoh untuk mencari jawaban spiritual, mencoba meraih langit untuk mengadu kesaksian. Ia teringat nasihat kiyai tentang tujuan hidup. Puncaknya, ia menyadari betapa kecil dan tidak berdayanya dirinya di hadapan semesta, yang membuatnya menangis.
    ​Di akhir cerita, tokoh melihat ke bawah dan mendapati sosok tubuh yang persis dirinya terbaring di halaman dan dikerubuti orang banyak. Hal ini memberikan kesan bahwa seluruh perenungan spiritual yang ia alami di atas gedung adalah pengalaman sesaat sebelum atau setelah ia meninggal dunia akibat insiden yang terjadi di bawah.
    ​Singkatnya, cerita ini menyoroti pertentangan antara kekacauan duniawi dan pencarian makna spiritual, diakhiri dengan kesadaran pahit tentang kerapuhan eksistensi manusia.

    BalasHapus
  18. Abdilla irhamul sam
    X.5
    Bacaan di atas menceritakan tentang pengalaman spiritual seseorang yang sedang merenungkan tentang makna hidup dan posisinya di dunia. Ia merasa kecil dan tidak berarti di hadapan kebesaran Tuhan dan alam semesta. Melalui pengalaman ini, ia menyadari pentingnya bersyukur dan mencari petunjuk dari Tuhan. Cerita ini juga menggambarkan perasaan sedih, kecewa, dan kesadaran akan kematian.

    BalasHapus
  19. Nama : Anasya
    Kelas : x. 5

    Jawaban 2 :
    Menurut pemahaman saya, bacaan tersebut bercerita . Bacaan " Titik yang terpisah " Mengisahkan pengalaman batin seorang tokoh yang sedang berada di sebuah gedung pencakar langit, pada saat senja.
    Tokoh tersebut kemudian memperhatikan seorang teman yang tampak murung, wajahnya tertunduk, matanya berkaca-kaca . Hal itu memancing pertanyaan dalam hati tokoh

    BalasHapus
  20. Hikmah Wardani
    X.5

    Menurut saya,cerita tersebut menceritakan seseorang yang merenungi hidupnya saat senja di atas gedung pencakar langit. Serta teringat akan nasihat tentang makna kehidupan dan ibadah kepada tuhan, melalui pengalaman ini, iya menyadari pentingnya bersyukur.

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. nama:suci amnur
    kelas: X.5

    Bacaan ini cerita pengalaman spiritual tokoh di atap gedung saat senja: menyaksikan alam tasbih Tuhan, terganggu kerumunan panik, roh keluar tubuh, renung nasihat kiyai soal syukur, sadar betapa kecilnya diri, dan akhirnya lihat jasadnya sendiri dikerubungi orang—tema kematian, kerapuhan hidup, dan keagungan Tuhan.

    BalasHapus
  23. nama : andi putri karena amri
    kelas : X.5
    menurut saya cerita ini menceritakan tentang saat saat terakhir seseorang yang mempasrahkan diri kepada Allah SWT dan menyadari betapa kecilnya dirinya dihadapan Allah SWT

    BalasHapus
  24. nama:alya azzahra
    kelas:10.5
    menurut saya cerita tersebut menceritakan seseorang yang merenungi hidupnya saat senja di atas gedung pencakar langit. Serta teringat akan nasihat tentang makna kehidupan dan ibadah kepada tuhan,pada akhirnya, ia melihat tubuhnya sendiri di bawah gedung, yang bisa diinterpretasikan sebagai kesadaran akan kefanaan dan betapa kecilnya manusia di hadapan sang pencipta.

    BalasHapus
  25. Muh. Imran Khaliq
    Kelas: X. 6

    Menurut opini saya, cerita tersebut menggambarkan seseorang yang merenungi nasihat kiyai tentang makna hidup, lalu menyadari betapa kecil dirinya di hadapan Tuhan hingga akhirnya menyadari kematiannya sendiri.

    BalasHapus
  26. NAMA:MUH.NUR FATHURRAHMAN
    KELAS:X.6
    Menurut saya cerita di atas menceritakan tentang anak yang menikmati senja sambil merenungi dirinya

    BalasHapus
  27. Nama : putri
    Kelas : X.6
    Cerita “Titik yang Terpisah” menurut saya cerita di atas menggambarkan seseorang yang merenungi makna hidup di tengah hiruk-pikuk dunia. Ia menyadari betapa kecil dan tak berartinya manusia dibandingkan kebesaran Tuhan.

    BalasHapus
  28. Nama: Jusman
    Kelas: X.6


    Bacaan ini menceritakan tentang seorang tokoh yang sedang merenungi kehidupan di saat senja dari atas gedung pencakar langit.ia memandang langit, awan, dan alam sekitar yang seolah-olah ikut bertasbih memuji kebesaran Tuhan. Dari pengamatan itu,tokoh merasa dirinya sangat kecil dan tak berdaya di hadapan sang pencipta tokoh kemudian teringat nasihat seorang kyai bahwa manusia dan jin diciptakan untuk menyembah Allah. Ia pun semakin sadar akan makna hidup dan kebesaran Tuhan.
    Pada akhirnya, ia melihat tubuhnya sendiri di bawah gedung, memandang bahwa ia telah meninggal dunia. Cerita ini mengajarkan bahwa hidup di dunia hanyalah sementara dan manusia harus selalu bersyukur serta mengingat tuhan.

    BalasHapus
  29. dewi nurthyas qirani
    kelas X.6

    isi cerita tersebut menceritakan:
    hal yang diceritakan dalam bacaan tersebut adalah tentang perjalanan batin seseorang yang mengalami pengalaman spiritual dan kesadaran akan kecilnya diri di hadapan Tuhan dan alam semesta.

    BalasHapus
  30. Nama:Aurel angraini
    Kelas:X.6
    menurut saya cerita tersebut menceritakan seseorang yang merenungi hidupnya saat senja di atas gedung pencakar langit. Serta teringat akan nasihat tentang makna kehidupan dan ibadah kepada tuhan,pada akhirnya, ia melihat tubuhnya sendiri di bawah gedung, yang bisa diinterpretasikan sebagai kesadaran akan kefanaan dan betapa kecilnya manusia di hadapan sang pencipta.

    BalasHapus
  31. Nama : Suci Aulia Ramadhani
    kelas : X.6

    Bacaan di atas menceritakan tentang pengalaman spiritual dan eksistensial seorang tokoh utama ("Aku") di ambang atau setelah kematiannya, yang berakhir dengan realisasi dirinya telah menjadi jasad.

    BalasHapus
  32. NAMA:NUR ISMATUL ISLAMI
    KELAS:X.6

    menurut saya,cerita tersebut menceritakan seseorang yang merenungi hidupnya saat senja di atas gedung pencakar langit. Serta teringat akan nasihat tentang makna kehidupan dan ibadah kepada tuhan, melalui pengalaman ini, iya menyadari pentingnya bersyukur.

    Balas

    BalasHapus
  33. Nama : ANDI PUTRI AULYA OCTAVIANI
    Kelas : X.6

    Menurut pemahaman saya, bacaan di atas menceritakan tentang seseorang yang sedang merenung di atas gedung pencakar langit saat senja. Ia melihat keindahan langit, mendengar suara orang panik di bawah, lalu merenungkan tentang dirinya, Tuhan, dan kehidupan. Tokoh tersebut merasa sangat kecil di hadapan kebesaran alam dan kekuasaan Tuhan. Cerita ini menggambarkan perasaan kagum, takut, dan kesadaran akan betapa kecilnya manusia dibandingkan dengan kebesaran ciptaan tuhan.

    BalasHapus
  34. Nama : Mica
    Kelas:x.6

    menurut pemahaman saya, cerita ini menceritakan tentang seorang anak yang di ajarkan untuk selalu memuji kepada allah SWT. di ajarkan untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada dan menyadari bahwa dirinya itu adalah seseorang yang di ciptakan setara dengan yang lain.

    BalasHapus
  35. Nama:nur indah
    Kelas :10.6
    cerita ini
    menggambarkan momen refleksi mendalam seorang tokoh setelah melihat dirinya dalam situasi yang sangat sulit (tubuh telanjang dikerubuti orang). Ia mengalami semacam pengalaman spiritual atau kesadaran diri, yang membuatnya merenungkan tentang makna hidup, kebesaran Tuhan, dan betapa kecil dirinya di hadapan alam semesta. Nasehat kiyai dan penglihatan tentang dirinya dari atas langit semakin memperkuat perasaan tersebut, hingga akhirnya ia menangis karena menyadari betapa kecil dan tidak berdayanya dirinya.

    BalasHapus
  36. Nama:Indah hairuniza
    Kelas:X.6

    Cerita “Titik yang Terpisah” menurut saya cerita di atas menggambarkan seseorang yang merenungi makna hidup di tengah hiruk-pikuk dunia.Serta teringat akan nasihat tentang makna kehidupan dan ibadah kepada tuhan,pada akhirnya, ia melihat tubuhnya sendiri di bawah gedung, yang bisa diinterpretasikan sebagai kesadaran akan kefanaan dan betapa kecilnya manusia di hadapan sang pencipta.

    BalasHapus
  37. NAMA: Rahma indah saputri
    kelas: X. 6
    Cerita ini tentang seseorang yang merenungi hidupnya saat senja. Ia merasa kecil di hadapan kebesaran Tuhan dan alam semesta, lalu teringat nasihat kiyai untuk selalu bersyukur atas hidupnya.

    BalasHapus
  38. Nama: ANITA DESPIRAYANTI
    kelas:X6
    Cerita tersebut menceritakan tentang seorang tokoh yang merenungi kebesaran Tuhan saat senja dari puncak gedung pencakar langit. Ia melihat keindahan langit, mendengar hiruk-pikuk di bawah, dan merasa kecil di hadapan alam semesta. Dalam perenungannya, ia teringat nasihat seorang kiai bahwa manusia diciptakan untuk menyembah dan bersyukur kepada Allah. Dari sana, ia menyadari betapa kecil dan lemahnya manusia dibandingkan kebesaran Tuhan, hingga akhirnya ia tersentuh dan menangis menyadari makna hidupnya.

    BalasHapus
  39. NAMA:ANDI SYAHRA IRWAN
    KELAS:X.6
    menurut saya cerita tersebut menggambarkan tentang perbedaan, jarak, atau keterpisahan antara satu hal dengan hal lain—bisa berupa manusia, perasaan, atau gagasan. Judulnya menunjukkan bahwa sesuatu yang kecil (titik) bisa memiliki arti besar ketika terpisah dari yang lain.

    Pendapat saya, cerita ini mungkin mengajarkan bahwa perbedaan atau jarak bukan selalu hal yang buruk. Kadang keterpisahan membuat kita memahami arti kebersamaan dan menghargai hubungan yang sebelumnya dianggap biasa saja.

    BalasHapus


  40. 1. Gaya bahasa yang terdapat pada bacaan beserta kalimatnya:

    a. Personifikasi (benda mati digambarkan seperti hidup):

    “Gaung langit keemasan menyusut di sela-sela ujung gulungan kapas kelabu yang diam menggantung, bertasbih dalam kebisuan angin.”

    “Ilalang dan dedaunan rumput tertunduk memuji Tuhannya.”

    “Langit di atas kepalaku belum juga bisa kuraih.”


    b. Metafora (perbandingan langsung tanpa kata pembanding):

    “Matanya berkaca, sudah bibirnya kaku sekaku pusara yang binging.” (membandingkan wajah murung dengan pusara)

    “Gedung pencakar langit yang terbuka menganga.” (gedung digambarkan seperti makhluk hidup yang menganga)


    c. Hiperbola (ungkapan yang dilebih-lebihkan):

    “Aku ingin merobek langit sedikit saja.”

    “Sekecil titik hitam yang terkurung di tengah jutaan bahkan puluhan juta bangunan.”


    d. Repetisi (pengulangan kata untuk penekanan makna):

    “Kecil… semakin kecil dan mengecil…”

    “Tanyaku dalam hati.” (diulang beberapa kali)


    e. Simile (perbandingan menggunakan kata pembanding seperti/sebagai):

    “Wajahnya sekaku pusara yang binging.”



    ---

    2. Pemahaman isi bacaan (jawaban untuk kolom komentar):

    Bacaan ini menceritakan seseorang yang sedang merenung di puncak gedung pencakar langit saat senja. Ia melihat keindahan langit dan merasa kecil di hadapan semesta serta kebesaran Tuhan. Saat itu, muncul kejadian di bawah gedung yang membuatnya bingung dan terkejut. Ia juga teringat nasihat seorang kiyai tentang makna hidup dan tujuan manusia untuk menyembah Allah. Di akhir cerita, tokoh itu seperti mengalami pengalaman batin—melihat tubuhnya sendiri dari atas, menyadari betapa kecilnya dirinya di tengah dunia, hingga akhirnya tersadar dan menangis. Bacaan ini menggambarkan refleksi spiritual tentang kebesaran Tuhan dan kerapuhan manusia.

    BalasHapus
  41. Menurut pemahaman saya setelah membaca bacaan “Titik yang Terpisah”, cerita tersebut menggambarkan perasaan seseorang yang sedang merenungi kehidupannya dan kesendirian di tengah hiruk-pikuk dunia modern. Tokoh utama berdiri di atas gedung tinggi pada waktu senja, melihat langit dan suasana di bawahnya yang penuh kepanikan. Ia merasa terpisah dari dunia, seolah tidak lagi menjadi bagian dari keramaian manusia di bawah sana.

    Cerpen ini menceritakan tentang perasaan hampa, kesepian, dan pencarian makna hidup, di mana tokoh mulai menyadari betapa kecilnya dirinya dibandingkan luasnya alam dan kekuasaan Tuhan. Senja dalam cerita menjadi simbol perpisahan dan akhir dari suatu perjalanan hidup.

    BalasHapus
  42. NAMA:NUR LATI FANI
    KELAS:X.6

    Menurut pemahaman saya setelah membaca bacaan “Titik yang Terpisah”, cerita tersebut menggambarkan perasaan seseorang yang sedang merenungi kehidupannya dan kesendirian di tengah hiruk-pikuk dunia modern. Tokoh utama berdiri di atas gedung tinggi pada waktu senja, melihat langit dan suasana di bawahnya yang penuh kepanikan. Ia merasa terpisah dari dunia, seolah tidak lagi menjadi bagian dari keramaian manusia di bawah sana.

    Cerpen ini menceritakan tentang perasaan hampa, kesepian, dan pencarian makna hidup, di mana tokoh mulai menyadari betapa kecilnya dirinya dibandingkan luasnya alam dan kekuasaan Tuhan. Senja dalam cerita menjadi simbol perpisahan dan akhir dari suatu perjalanan hidup.

    BalasHapus
  43. Nama:Andi riski alfian
    Kelas:10.6

    Menurut saya Bacaan di atas menceritakan seorang tokoh yang sedang merenung di atas gedung saat senja Ia menyaksikan keindahan alam lalu ia merenungi kebesaran Tuhan dan betapa kecilnya dirinya dibandingkan semesta. Tokoh itu juga teringat nasihat seorang kiyai tentang tujuan hidup manusia untuk menyembah Tuhan Cerita ini menggambarkan perjalanan batin seseorang yang tersentuh oleh kebesaran ciptaan Tuhan dan menyadari kelemahan dirinya sebagai manusia.

    BalasHapus
  44. Nama:Nur zakila
    Kelas:x.6
    Cerita “Titik yang Terpisah” menggambarkan seseorang yang sedang berada di puncak gedung tinggi saat senja. Dari tempat itu, ia menyaksikan langit yang perlahan gelap dan merasakan betapa kecil serta tak berartinya dirinya di tengah kebesaran alam semesta.
    Tokoh “aku” tenggelam dalam renungan tentang hidup, Tuhan, dan penciptaan. Ia melihat segala sesuatu di alam seperti berzikir dan memuji Tuhannya, sementara dirinya justru diliputi kegelisahan batin. Kenangan tentang nasihat seorang kiyai membuatnya tersadar bahwa manusia diciptakan bukan hanya untuk hidup, tetapi juga untuk menyembah dan bersyukur.
    Di akhir cerita, tokoh itu mengalami pengalaman batin yang mendalam—ia melihat dirinya sendiri dari ketinggian, seolah antara ruh dan jasadnya telah terpisah. Hal ini melambangkan kesadaran spiritual bahwa manusia hanyalah makhluk kecil, lemah, dan tidak kekal di hadapan Sang Pencipta. Cerita ini mengajak pembaca untuk merenungi makna kehidupan dan mengingat kebesaran Tuhan di balik keindahan semesta.

    BalasHapus
  45. Nama:Aksan maulana
    Kelas:x6

    Menurut pemahaman saya setelah membaca bacaan “Titik yang Terpisah”, cerita tersebut menggambarkan perasaan seseorang yang sedang merenungi kehidupannya dan kesendirian di tengah hiruk-pikuk dunia modern. Tokoh utama berdiri di atas gedung tinggi pada waktu senja, melihat langit dan suasana di bawahnya yang penuh kepanikan. Ia merasa terpisah dari dunia, seolah tidak lagi menjadi bagian dari keramaian manusia di bawah sana.

    Cerpen ini menceritakan tentang perasaan hampa, kesepian, dan pencarian makna hidup, di mana tokoh mulai menyadari betapa kecilnya dirinya dibandingkan luasnya alam dan kekuasaan Tuhan. Senja dalam cerita menjadi simbol perpisahan dan akhir dari suatu perjalanan hidup.

    BalasHapus
  46. NAMA : LINTANG PRATAMA AZHAR KELAS : X. 6
    menurut saya,cerita tersebut menceritakan seseorang yang merenungi hidupnya saat senja. Ia menyadari betapa kecil dan lemahnya manusia di hadapan Tuhan dan alam semesta, serta teringat akan nasihat tentang makna kehidupan dan ibadah kepada Tuhan,dan menyadari dirinya bawha ia adalah ciptaan tuhan

    BalasHapus
  47. Nama:muh.isham jiad
    Kls:x.6
    Menurut pemahaman saya, bacaan berjudul Titik yang Terpisah menceritakan tentang seorang tokoh “aku” yang berada di puncak sebuah gedung pencakar langit saat senja —
    Ia menyaksikan alam: langit keemasan, gulungan awan, burung-burung yang “bertasbih” dalam diam, dan kemudian mendengar teriakan panik dari kerumunan di bawahnya.

    BalasHapus
  48. Menurut saya, Bacaan ini menceritakan seseorang yang merenungi hidupnya di atas gedung tinggi saat senja. Ia melihat langit, alam, dan seisinya seperti sedang bertasbih memuji Tuhan. Dalam keheningan itu, ia merasa kecil dan tak berdaya dibanding luasnya semesta. Ia teringat nasihat seorang kiyai tentang tujuan hidup manusia untuk menyembah dan bersyukur kepada Tuhan. Di akhir cerita, ia menyadari bahwa tubuhnya hanyalah jasad yang fana, sedangkan ruhnya sempat menyadari kebesaran Sang Pencipta. Bacaan ini sarat makna spiritual tentang kerendahan hati manusia di hadapan Tuhan dan kebesaran alam ciptaan-Nya.

    BalasHapus
  49. menurut saya, Bacaan dari Cerita Titik yang Terpisah menggambarkan perasaan seseorang yang sedang merenung tentang kehidupannya. Ia merasa terpisah dari Tuhan dan alam, lalu mencoba mencari makna dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Cerpen ini mengajarkan tentang kesadaran diri, kerendahan hati, dan keagungan ciptaan Tuhan

    BalasHapus
  50. Menurut saya, bacaan ini menceritakan tentang seseorang yang merenungi kebesaran Tuhan dan menyadari betapa kecil dan lemahnya dirinya di hadapan alam semesta. Ia mengalami peristiwa batin saat senja, seolah melihat dirinya dari luar tubuh, dan akhirnya sadar bahwa manusia hanyalah makhluk kecil yang seharusnya selalu bersyukur dan mengingat Tuhan.

    BalasHapus
  51. menurut saya,cerita tersebut menceritakan seseorang yang merenungi hidupnya saat senja di atas gedung pencakar langit. Ia menyadari betapa kecil dan lemahnya manusia di hadapan Tuhan dan alam semesta, serta teringat akan nasihat tentang makna kehidupan dan ibadah kepada Tuhan.

    BalasHapus
  52. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  53. Atas nama dilfa Marsya:
    Menurut saya bacaan di atas tentang seseorang yang putus asa tentang kehidupannya, Karena ia merasa sudah jauh dari Tuhannya Dan dunianya. Cerita ini menceritakan tentang kesadaran diri.

    BalasHapus
  54. Andini (x7)
    Manurut saya,baccan ini menceritakan bahwa mahluk hidup sangat lah kecil di bumi ini,dan kita juga bisa memetik dari cerita tersebut bahwa selalulah bersyukur dan mengingat tuhan.



    Balas

    BalasHapus
  55. menurut saya bacaan di atas tentang seorang tokoh yang sedang berada di puncak gedung tinggi pada waktu senja, lalu ia merenungkan kehidupan dan keberadaannya di dunia. Saat melihat keindahan langit, ia merasa takjub sekaligus kecil di hadapan kebesaran Tuhan.

    BalasHapus
  56. Menurut pemahaman saya, cerpen ini menceritakan tentang seorang tokoh yang sedang merenungi hidupnya di atas gedung pencakar langit menjelang senja.

    BalasHapus
  57. Bacaan di atas menceritakan tentang seseorang yang sedang merenung di atas gedung pencakar langit pada waktu senja. Ia menyadari betapa kecil dan lemahnya manusia di hadapan kebesaran Tuhan dan alam semesta. Dalam keheningan itu, ia mencari makna hidup dan tujuan penciptaannya. Pada akhir cerita, ia melihat tubuhnya sendiri di bawah gedung, yang menggambarkan kesadaran akan kefanaan dan kerendahan dirinya sebagai manusia.

    BalasHapus
  58. Atas nama haslifina(x7)
    Menurut saya,bacaan dari cerita titik yang terpisah menggabarkan perasaan seseorang yang merenung tentang kehidupannya.
    Cerpen ini memperlihatkan tentang kesadaran diri, dan keangunan cinta tuhan

    BalasHapus
  59. Atas nama haslifina(10.7)

    Menurut saya,bacaan dari cerita titik yang terpisah menggabarkan perasaan seseorang yang merenung tentang kehidupannya.
    Cerpen ini memperlihatkan tentang kesadaran diri, dan keangunan cinta tuhan

    BalasHapus
  60. Nurfatimah alya
    X.7

    Menurut saya bacaan di atas tanta seorang yang termenung di atas gedung pencakar langit. Dia menyadari bahwa betapa kecilnya dan lemahmya manusia di hadapan tuhannya dan alam semesta.

    BalasHapus
  61. Rani Ramdana (X.7)
    Menurut saya, seseorang yang sedang merenung ketika melihat senja. Suasana alam membuatnya tersadar bahwa hidup penuh dengan misteri dan kebesaran Tuhan. Ia merasakan dirinya sangat kecil di tengah ciptaan yang begitu luas. Dalam kesendiriannya, ia mencoba memahami arti keberadaan, tujuan hidup, dan kedekatan manusia dengan Sang Pencipta. Pada akhirnya, ia sampai pada kesadaran bahwa manusia hanyalah hamba yang harus rendah hati dan banyak bersyukur.

    BalasHapus
  62. Nama:JUWITA RAMADANI
    Kelas:X.7
    Menurut saya bacaan dari cerita titik yang terpisah menggambarkan perasaan seseorang yang sedang merenungi kehidupannya. dia berpikir dia sudah sangat jauh dari Tuhannya dan dunia disekelilingnya.

    BalasHapus
  63. atas nama Mita (10.7)

    menurut saya,cerita tersebut menceritakan seseorang yang merenungi hidupnya saat senja di atas gedung pencakar langit. Ia menyadari betapa kecil dan lemahnya manusia di hadapan Tuhan dan alam semesta, serta teringat akan nasihat tentang makna kehidupan dan ibadah kepada Tuhan.

    BalasHapus
  64. menurut saya, Bacaan tersebut menceritakan tentang seseorang yang sedang merenung di atas gedung pencakar langit saat senja. Ia merasa kecil di hadapan kebesaran alam dan kekuasaan Tuhan. Dalam perenungannya, ia menyadari makna hidup dan kematian ketika melihat tubuhnya sendiri terjatuh di bawah.

    BalasHapus
  65. Pemahaman saya setelah membaca bacaan di atas:
    Cerita ini menceritakan tentang seseorang yang berada di sebuah gedung tinggi pada saat senja. Ia merasakan kekecilan dirinya di hadapan alam semesta yang luas. Tokoh utama mengalami semacam pencerahan spiritual atau kesadaran diri setelah melihat kebesaran alam dan mendengar "tasbih" dari makhluk-makhluk di sekitarnya. Ia merenungkan nasehat seorang kiyai tentang tujuan hidup manusia dan merasa sangat kecil serta tidak berdaya, yang kemudian membuatnya menangis. Pada akhir cerita, ia melihat tubuhnya sendiri di bawah gedung, yang bisa jadi adalah simbol dari kematian atau kesadaran akan kefanaan hidup.

    BalasHapus
  66. Anna (10.7)
    Menurut saya bacaan di atas seseorang yang termenung dan putus asa, karna sudh terlalu jauh dengan tuhannya.
    Cerita ini menceritakan tentang kesadaran diri

    BalasHapus
  67. Nurfadillah (X.7)
    bacaan tersebut menceritakan suasana senja yang indah dan tenang yang di gambarkan indah dan puitis, dimana seorang tokoh ia berada di sebuah gedung tinggi dan memperhatikan langit, awan, dan keindahan alam lainnya, ditengah keheningan ia mendengar teriakan histeris dari orang-orang yang berada dibawah gedung itu, ia juga melihat temannya yang menampakkan wajah murung dan sedih. Cerita ini menggambarkan campuran ketenangan alam, keindahan senja, yang tiba-tiba terdengar teriakan histeris, sehingga menciptakan suasana yang dramatis dan emosional

    BalasHapus
  68. putri anjun X.7
     Pemahaman saya setelah membaca bacaan di atas:
    Cerita ini menceritakan tentang seseorang yang berada di sebuah gedung tinggi pada saat senja. Ia merasakan kekecilan dirinya di hadapan alam semesta yang luas. Tokoh utama mengalami semacam pencerahan spiritual atau kesadaran diri setelah melihat kebesaran alam dan mendengar "tasbih" dari makhluk-makhluk di sekitarnya. Ia merenungkan nasehat seorang kiyai tentang tujuan hidup manusia dan merasa sangat kecil serta tidak berdaya, yang kemudian membuatnya menangis. Pada akhir cerita, ia melihat tubuhnya sendiri di bawah gedung, yang bisa jadi adalah simbol dari kematian atau kesadaran akan kefanaan hidup.

    BalasHapus
  69. Anis Syahra Ramadhan.A (X.7)


    Menurut pemahaman saya, bacaan di atas menceritakan tentang seseorang yang sedang merenung di atas gedung pencakar langit saat senja tiba. Ia merasa kagum pada keindahan alam dan menyadari betapa kecil dirinya dibandingkan dengan kebesaran semesta dan ciptaan Tuhan.
    Namun, di tengah renungannya, ia mendengar kepanikan dari bawah gedung dan melihat bayangan temannya yang murung, lalu perlahan menyadari bahwa sosok tubuh yang dilihat orang-orang di bawah ternyata adalah dirinya sendiri. Cerita ini menggambarkan perenungan antara kehidupan, kematian, dan kesadaran spiritual bahwa manusia sangat kecil dan lemah di hadapan Tuhan.

    BalasHapus