PEREMPUAN DAN WAKTU Naskah : Arul Panrita
Siang terik,udara terasa gerah sampai ke ubun-ubun.siang itu,tuti dan tiga orang teman perempuannya sedang asyik menikmati es krimnya.
Tuti : Pas mentong di’,siang terik begini enak mentong makan es krim.
Lili : iya di,pas mentong,apalagi klo Veby mau tambahkanki lagi tassatu-satuta.
Uni : sepakat….(memotong,sambil mengacungkan jempolnya)
Veby : enakmako itu kau iya,saya terus mentraktir (dongkol)
Lili : ini mi kapang dibilang hidup pas-pasan.
Tuti : massunu…?
Lili : maksudku hidup pas-pasan itu,pas kita kere…pas ada trktirki,pas panas-panas begini…pas ada es krim.
Uni : sepakatka’ saya lili.
Veby : kau itu uni,sepakat terusji nu tau.
Uni : apaji pale kodeng.
Tak lama kemudian,dua orang muslimah sedang melintas,yakni Fitri dan Fatimah.
Tuti : hey..hey…teman-teman,liat sai coba itu dua orangka.deh…panasna itu narasa di?
Uni : sepakat.betul itu tuti,pasti gerah narasa itu seluruh batang kalena karena busananya.
Veby : eh,janganko bicara begitu tewwa,nanti tersinggungki.
Lili : Ah,natidak na dengarji itu.
Penjual ES : cececece….cecece…,(geleng-geleng kepala).tidak baek begitu nak.menggosipi orang dengan pakaiannya,kalian itu….kebanyakan perempuan memang selalu menggunakan sebagian besar waktunya untuk maggosip saja.padahal tidakadaji juga gunanya.
Uni : memangnya kenapa kah,bukan jugaji kita dicerita pak.
Tuti : Iye pak,santai maki kita pak,yang penting lakuji Es ta.
Penjual ES : laku…laku…memang laku iya nak,tapi yang kalian ambil itu belumpi kalian bayar-bayar.caritataji banyak dari tadi.
Lili : Eh,bukannya sudahmi nu bayar Veby? (kepada veby)
Veby : itu uangnya tadi kukasi Uni untuk bayarki.
Tuti : hey Miss SEPAKAT,bayarki ini ESka,mau seng nakorting uangnya Veby.
Uni : sorry…sorry…Kulupai tadi nyonya.ini pak,sorry…..barumi kusadari.(sambil menyerahkan uang bayaran es kepada bapak penjual es).
Penjual es : nah begitu,dan satu lagi,kalian jangan sering-sering mencela orang.bisa-bisa saja orang yang kalian cela lebih baik dari kalian sendiri.( sambil berlalu pergi).
Beberapa saat kemudian Asbar datang.
Asbar : weits gays….tewwa,enaknya makan es krim.eh, dengar nah..dengar…DARI JAUH TERASA TERIK…….UNDANGAN LAMA SUDAHLAH DIKIRIM……JIKALAU KALIAN MEMANGLAH CANTIK…..PASTILAH AKU JUGA DAPAT ES KRIM.
Lili : Yee….ES krim…..Mau?,sana beli sendiri.
Tuti : tidak boleh tewwa begitu sesama teman.
Asbar : SEPAKAT….
Tuti : Mau?
Asbar : ya maulah..
TUti : mau biasa atau mau banget!!!
Asbar : mau bangetlah.
Tuti : ini pale,pattusuknamo.
Uni `: SEPAKAT….ini juga e,pattusukna.
Asbar : dasar kalian.(lalu menoleh ke dua perempuan yang berhijab),weitsss…..tewwa cantikna mereka berdua.
Lili : Alah….yang begituan nubilang cantik?.deh…dak katarakji matamu gus?
Asbar : perempuan begitumi tewwayang dibilang cantik.
Tuti : Cantik apamo…
Asbar ; Itu mi tewwa dibilang cantik luar dalam.cantik hatinya,dan sudah pastii cantik luarnya,ka natutupi tewwa auratnya,tidak seperti kalian,junkis,kentara,dan…..
Lili : Dan apa? Hah?.
Uni `: dan pasti mauko bilang kami ini Nyenyeng toh?
Asbar : yang penting,Bukan saya yang bilang.
Lili : begini,begini nah,majilbab tonja.
Asbar : Jilbab sih jilbab…tapi kalau kentara…
Uni : apanu bilang,Tentara?.cantik-cantiknamamoki ini nu bilang tentara!.
Tuti,Veby,Asbar : KEN…..TA….RA…..,Bukan TENTARA.
Lili : ini juga satu ini,
Uni : sorry,ka kukirai tadi Bilang TENTARA.
Lili : kalau masalah jilbab,apa bedanya dengan mereka.toh kita juga ini kan menutup aurat.
Tuti : kami pake jilbab,baju lengan panjang,samaji toh.
Asbar : bedahlah….mereka menutup aurat tewwa dengan semestinya.tapi kalian,tutupji juga,tapi ehem…..tonji.
Lili : yang penting tidak nasusaijiko,dan tidak kuhabisiji pulsamu.
Veby : hus…jangko besar-beasar suaramu Lili.
Tiba-tiba terdengar suara azan Duhur.
Veby : eh, masukmi shalat duhur.ke mesjidki deh.
Asbar : beh,apamo ini iyae,baruki datang maumaki natinggalkan.di sini dulu.apalagi waktu duhur itu lamaji.
Uni : SEEE……
Asbar : SEPAKAT.itu pasti mau nubilang toh?.
Uni : (mengangguk-anggukkan kepala).
Beberapa saatt kemudian kedua perempuan berhijab tersebut menghampiri mereka.
Fatimah dan Fitri : (bersamaan) Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Asbar : Waalikum salam ( sambil mengulurkan tangan untuk berjabatan namun fitri &Fatimah hanya membalas dengan merapatkan keduatangannya)
Fatimah : maaf mengganggu ukhti.kalau sudah tak ada kesibukan lagi,mungkin ada baiknya kita shalat berjamaah yuk di masjid.
Fitri : iya,sekarangkan sudah masukmi shalat duhur.
Tuti : aih, kotor saya bajuku bela,sudah tadi nakena es krim.( samabil mencarai alasan)
Uni : sepakat….saya juga.
Lili : Anu….eh…anu…
Veby : Edede….mauseng alasan itu.
Fitri : kalau masalah baju ukhti kotor,boleh pakai baju saya saja.kebetulan saya bawa baju lain kok.
Asbar : wah….kalau itu saya tidak cocok (memotong pembicaraan)
Veby : weh,siapa bilang kah untuk kau.dasar.
Asbar : hehehe….Cuma becandaji.
Fatimah : gimana?,ayo kita shalat.
Setelah mereka shalat,mereka pun berlima bergegas pulang,namun seorang ustas dan temannya menghampiri mereka.
Ustaz : Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakhatu…
Asbar & semua : Waalaikum salam ustaz.
Ustaz : kena saya lihat buru-buru sekali pulang.
Asbar : memanggnya adaapa kah ustaz.
Teman Ustaz : kebetulan,sekarang ini kita ada sedikit kajian-kajian.siapa tau mau ikut.dan daripada waktu kita kosong dan hanya diisi dengan hal-hal yang tidak bermanfaat,alangkah lebih baik kalau waktu kosong kita,kita isi dengan ilmu.dengan kajian islam.
Uni : apamau di kajikah.
Tuti :iya ustaz
Ustaz : kajiannya mengenai PENTINGNYA WAKTU dan CARA MENYIKAPINYA.
Uni : Hem….kau lili,tuti….(menunjuk)
Veby : Huss.. sudah,(kepada uni).oh, bisa ustaz.
Teman Ustaz : Kalau begitu kita sama-sama saja sekalian ke perpustakaan masjid di samping sana. (sambil menunjuk).
Mereka pun semua ke tempat yang dimaksud untuk mengikuti kajian.
SEKIAN
Lihat Juga:
Posting Komentar untuk " PEREMPUAN DAN WAKTU Naskah : Arul Panrita"